24 November 2011

Audit Atas Saldo Kas dan Bank


Teknik Audit yang paling relevan dalam pengujian saldo Bank per 31 Desember 2xxx adalah dengan cara Konfimasi Bank dan atau rekonsiliasi Bank.
Jika terdapat perbedaan, maka kemungkinan cuma 2 : 1. salah catat transaksi, atau 2) ada transaksi yg belum catat baik transaksi penerimaan maupun pengeluaran kas (misal karena setoran dalam perjalanan atau pengeluaran dengan cek tetapi belum dicairkan atau cek yg masih beredar).
Teknik Audit yang paling relevan dalam pengujian saldo kas per 31 Desember 2xxx adalah dengan cara pemeriksaan fisik.
  1. Pemeriksaan fisik dilakukan pada saat tanggal 31 Desember 2xxx atau ketika tutup buku, berlaku jika penugasan auditnya sudah dimulai sebelum tanggal neraca.
  2. Pemeriksaan fisik dilakukan setelah tanggal tutup buku (misal tanggal neraca per 31 Des 2008), berlaku apabila penugasan audit dimulai bulan Januari 2009. Perhitungan fisik dapat dilakukan pada tanggal tersebut 31 Jan’09 2009. Hasil perhitungan fisik tgl 31 Jan 2009 ditambah pengeluaran dari tanggal 1 Januari sd 31 Januari 2009 dikurangi penerimaan kas dari tgl 1 Jan sd 31 Jan 2009 dibandingkan dengan saldo kas per 31 Des 2008 yg di sajikan dalam laporan keuangan Neraca.
  3. Jika terdapat perbedaan, maka kemungkinan cuma 2 : 1. salah catat transaksi, atau 2) ada transaksi yg belum catat baik transaksi penerimaan maupun pengeluaran kas.
CONTOH KASUS PERHITUNGAN FISIK :
Misal Laporan Keuangan Yang diaudit untuk tahun buku 2008, penugasan mulai dilakukan tgl 1 Pebruari 2009. Jadwal Pemeriksaan Fisik Kas Di Bendahara dilakukan tgl 6 Pebruari 2009 (biasanya dilakukan setelah Bendahara tutup buku pada hari itu). Langkah-langkah pemeriksaan :
  1. Hitung kas yang ada pada tanggal tersebut dan jumlah uang dikelompokkan berdasarkan pecahan dan satuan logam atau kertas. Bandingkan dengan catatan kas (buku besa kas) pada tanggal tersebut.
  2. Jumlahkan kas perhitungan fisik dengan mutasi pengeluaran kas dikurangi penerimaan kas 1 Jan sd 6 Pebruari 2009. Hasilnya harus sama dengan kas yang ada di Neraca.
  3. Jika terdapat perbedaan, lakukan pemeriksaan bukti penerimaan dan pengeluaran kas dari tanggal 1 Januari sd 6 Pebruari 2009 untuk mencari tahu penyebabnya..
Misal : Perhitungan fisik tanggal 6 Pebruari 2009 Rp. 2,5juta (sama dengan di buku besar pada tanggal tsb),
Penerimaan Kas : 1 Jan sd 6 Pebruari 2009 sebesar Rp. 6juta
Pengeluaran Kas : 1 Jan sd 6 Pebruari 2009 sebesar Rp.8juta
Berarti Kas Per 31 Desember 2008 seharusnya adalah sebesar Rp. 2,5juta +8juta – 6juta = Rp.4,5juta, jika terdapat perbedaan dengan kas per tanggal neraca lakukan pemeriksaan bukti atas penerimaan dan pengeluaran sd tanggal pemeriksan fisik untuk mencari penyebab : 1) salah catat (kurang/lebih catat), 2) belum catat, 3) hilang. Bagaimana jika ditemukan uang palsu? maka fisik kas dihitung sebesar uang aslinya saja.
CONTOH KASUS REKONSILIASI BANK:
Saldo Giro Bank Mandiri menurut catatan perusahaan per 31 Des 2008 : Rp. 10.500.000, sedangkan menurut rekening koran bank Mandiri Rp.11.850.000. Atas kasus tersebut dilakukan pencocokan catatan antara buku besar dan rekening koran Bulan Desember 2008. Misal setelah ditelesuri, ternyata perusahaan belum membukukan adanya pelunasan piutang sebesar Rp.1,1juta dari pelanggan pada bulan Desember (bukti ada di Bulan Desember 2009), Biaya Adm bank sebesar Rp.50.000 dan pendapatan jasa giro Rp. 300.000.
REKONSILIASI BANK MANDIRI PER 31 DESEMBER 2008 :
Saldo menurut catatan perusahaan Rp. 10.500.000,-
Ditambah : Pelunasan Piutang Rp. 1.100.000,-
Jasa giro Rp. 300.000
Dikurang : Biaya Adm & Pajak (Rp. 50.000,-)
Saldo yang benar Rp. 11.850.000
Saldo menurut rekening koran Rp. 11.850.000
Ayat jurnal penyesuaiannya :
(D) Kas Bank Mandiri                      Rp.1.350.000
(D) Beban Adm & Pajak                  Rp.  50.000
(K)   Pendapatan jasa giro                                          Rp. 300.000
(K)   Piutang Usaha                                                        Rp. 1.100.000
5 Tanggapan to “Audit Atas Saldo Kas dan Bank”

1.risal berkata
Mengenai artikel bapak ada beberapa yg saya ingin tanyakan. Saya menghitung saldo fisik tapi ternyata selisih 1,5 juta namun fisik sama cash drawer udah cocok, saya memeriksa mutasi pengeluaran dan penerimaan udah cocok, tapi kok ada selisih tetap untuk menelusurinya perlu bukti 1,5 juta itu raib atau salah catat atau tidak dicatat sama skali nah untuk membuktikan apa kepada auditee bahwa bener ada satu proses yg salah terlewatkan dari salah satu resiko itu (saya tidak menemukan bukti selisih 1,5 jt. Saya kirimkan perhitungan kas mundur sebagai bahan rujukan dari pertanyaan saya mohon bantuannya. Terima Kasih
  1. http://1.gravatar.com/avatar/d8853a7aa5ec2a9ef80bb680155bc4dc?s=32&d=identicon&r=G
risal berkata
Ada email yang bisa dihubungi nggak pak, saya ingin mengirimkan attachment tentang pertanyaan saya berupa perhitungan kas mundur diatas sesuai referensi bapak?
  1. http://1.gravatar.com/avatar/d8853a7aa5ec2a9ef80bb680155bc4dc?s=32&d=identicon&r=G
risal berkata
Bisa diperlihatkan sumber rujukan Saldo kas fisik tertanggal hari ini + Pengeluaran slama bulan ini – Penerimaan slama bulan ini harus sama hasilnya dengan saldo kas bulan lalu.tapi kok saya selisih y pak y dan fisik sm cash drawer kas besar udah sama trus pengeluaran ama penerimaan jg sm di neraca pun demikian tidak terdapat selisih. Bukti nihil audit mungkin gak 1,5 jt selisih dilempar sebagai temuan tanpa alasan yg tepat dilihat smua sisi udah benar sesuai prosedural.
    • http://1.gravatar.com/avatar/b86e836d2a9901b5fa9fdd90ca8c32ae?s=32&d=identicon&r=G
huseinku berkata
Teknik ini lazim digunakan oleh para pemeriksa. Biasanyan digunakan untuk melakukan perhitungan mundur atau maju kas.
Jika dalam penerapannya teknik ini masih terdapat perbedaan, menurut saya ada beberapa point penting yg perlu kita cermati kembali :
a. Apakah saldo kas perhitungan fisik sama dengan catatan kas pada hari itu (saldo catatan saldo akhir kasnya)? Syaratnya harus sama terlebih dahulu baru teknik perhitungan kas mundur di atas dapat dilanjutkan. Jika tidak sama, artinya kesalahan tersebut berasal dari transaksi periode sebelumnya.
b. Apakah mutasi kas (pengeluaran dan penerimaan periode berjalannya) sudah lengkap tercatat dan disertai dengan bukti yang lengkap? syaratnya ntara catatan mutasi kas periode tersebut dengan bukti mutasi kas pada periode tersebut harus sama baru teknik di atas digunakan secara handal.
Jika keduanya sudah dilakukan dengan syarat tersebut dan masih terdapat selisih, penyebabnya menurut saya :
1. Berasal dari adanya kesalahan pencatatan kas periode sebelumnya dari saldo akhir kas yang akan kita audit (kesalahan bawaan).
2. Untuk mengatasi masalah tersebut pada point 1,ada beberapa solusi yg dpt kita lakukan :
Kita dapat menggunakan saldo kas audited (auditor eksternal) sebagai pedoman untuk
menentukan tracing mundur atau tidak. saldo kas bulan-bulan yang sudah valid.

No comments:

Post a Comment